Ada cerita yang menarik di pagi hari kemarin. Setelah menunaikan shalat subuh dan rutinitas tilawah-ku, tiba-tiba Bunda (yang memang sudah hampir 2 minggu ini ada di Jogja) tiba-tiba memintaku membacakan bacaan shalat dari mulai Takbiratul Ihram hingga salam. Layaknya orang yang diminta melakukan sesuatu tiba-tiba, aku gelagapan. Tapi aku masih sempat bertanya kenapa Bunda memintaku seperti itu. Bunda dengan santainya menjawab; "Mama pengen tahu saja, kamu itu shalat jengkelat-jengkelit gitu hafal apa gimana to ? shalat kok ekspress , kaya kereta eksekutif lewat aja ". Jawaban yang membuatku terkekek-kekek . Dengan tingkat percaya diri yang tinggi, aku mulai membaca Doa Iftitah setelah takbir. Allahu akbar kab īran' wal hamdulill āhi kats īron' wa subh ānall ōhi bukrotan' wa-ash īl ā. Inn ī wajjahtu wajhiya lilladz ī fathorossam āw āti wal ardho ...Deg. Masya Allah. Aku lupa, apa ya kelanjutannya? Ah, bunda juga gak akan merhatiin kalo ada yang kelewat, s
perjalanan menuju permulaan