Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Ternyata aq belum lulus :D

Ada cerita yang menarik di pagi hari kemarin. Setelah menunaikan shalat subuh dan rutinitas tilawah-ku, tiba-tiba Bunda (yang memang sudah hampir 2 minggu ini ada di Jogja) tiba-tiba memintaku membacakan bacaan shalat dari mulai Takbiratul Ihram hingga salam. Layaknya orang yang diminta melakukan sesuatu tiba-tiba, aku gelagapan. Tapi aku masih sempat bertanya kenapa Bunda memintaku seperti itu. Bunda dengan santainya menjawab; "Mama pengen tahu saja, kamu itu shalat  jengkelat-jengkelit  gitu hafal apa gimana  to ? shalat kok  ekspress , kaya kereta eksekutif lewat aja ". Jawaban yang membuatku  terkekek-kekek . Dengan tingkat percaya diri yang tinggi, aku mulai membaca Doa Iftitah setelah takbir.  Allahu akbar kab īran' wal hamdulill āhi kats īron' wa subh ānall ōhi bukrotan' wa-ash īl ā. Inn ī wajjahtu wajhiya lilladz ī fathorossam āw āti wal ardho ...Deg. Masya Allah. Aku lupa, apa ya kelanjutannya? Ah, bunda juga gak akan merhatiin kalo ada yang kelewat, s

(merasa) bersyukur

Aku merasa akhir-akhir ini Allah yang Maha Mencintai semakin mencintaiku. Di setiap harinya banyak kejadian yang memberiku kesadaran untuk semakin mencintainya pula. Setelah kupikir-pikir, sebenarnya sejak aku lahir, bahkan sebelum ruh ku dihembuskan ke dalam rahim ibuku, Allah benar-benar mencintaiku, hanya saja selama ini aku seringkali luput untuk mensyukurinya. Mungkin selama ini otakku penuh dengan pikiran kotor sehingga membuatku tidak jernih dalam memandang setiap kejadian yang menjadi jalan hidupku. Dan Allah lagi-lagi menunjukkan ke-Maha-annya kembali. Sore ini aku pulang dari Berbah ke kos dengan mata merah, air mata mengalir tak henti dan bibir menggumam istighfar. Ya Allah, hamba merasa sangat kecil, sangat tak berarti, sangat tak pantas untuk Engkau beri nikmat sedemikan luar biasa besarnya. Bukanlah orang yang tawadhu’ atau merendahkan diri, seseorang yang jika merendahkan diri merasa dirinya diatas yang dilakukannya. Tetapi orang yang benar-benar merendahkan diri a

Lebih hati-hati dan teliti? Harus!!!

Ya, tulisan kali ini sengaja aku beri headline seperti ini memang cukup beralasan. Berangkat dari kejadian beberapa hari terakhir, sepertinya aku memang harus belajar untuk lebih hati-hati dan teliti. Akhir-akhir ini aku memang terlalu ceroboh serta tidak hati-hati, grasa-grusu ketika melakukan suatu pekerjaan. Seperti kejadian siang tadi, bahkan rasa g élo atau penyesalan ini rasanya masih saja menempel. Sepertinya usahaku untuk menghilangkan rasa g élo itu belum maksimal. Ikhlas, ikhlas, ikhlas, hanya 1 kata itu saja yang sanggup kuucapkan untuk mensugesti otakku agar perasaanku bisa meresponnya. Ceritanya seperti ini, jam 08.30 pagi tadi aku ada janji untuk bertemu temanku. Jujur, aku memang belum bisa in-time ( on-time saja aku belum bisa apalagi in-time , malu aku), baru jam 08.35 aku berangkat dari kos. Sementara perjalanan dari kos sampai di tempat kita bertemu, kantin FKG, memerlukan waktu kira-kira 10 menit. Jadi, baru jam 08.45 aku sampai di parkiran, tidak menungg

Adakah yang dapat menghalangi kehendakNya?

“...Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Kalimat di atas adalah sebagian terjemah Surah Al Fath (Surah ke-48) ayat 11 dari Kitabullah, Al Quranul Karim. Sengaja aku cuplik sebagian, bukan untuk menghilangkan arti ayat seutuhnya, namun lebih kepada untuk menekankan arti kalam Allah dalam ayat tersebut.  Aku bukanlah bagian dari banyak hamba Allah yang diberi hidayah untuk mampu menafsirkan ayat-ayat kitabullah, hanya saja aku seringkali membaca ayat-ayat kauniah dan mengaitkannya dengan kalam Allah. Sungguh, semakin besar keimananku padaNya ketika aku mampu mengaitkannya. Seperti fajar kali ini, seusai shalat isya dan tahajud yang sudah beberapa malam aku tinggalkan (lagi), aku kembali merenungi dan mensyukuri mengetahui bahwa Allah telah membangunkanku dalam lelap tidurku. Padahal, aku baru saja memejamkan ma