Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Demam k-drama

Dulu, jaman duluuuu banget (berasa udah lama ya? padahal baru juga kemarin, hehe), waktu saya sedang sibuk-sibuknya mencari inspirasi 'mulai dari mana' si skrips** (baca; skripsweet) harus disusun. Saya sering  mangkal  di perpus fakultas. Bukannya cari bahan tulisan malah sibuk nge- net ,  facebook -an,  twitter -an. Hahaha. Kadang kalo ketemu teman seperjuangan, kita bakal  sharing  informasi, bahasa kerennya gitu, padahal tetep aja judulnya sih ' nggosip '. Nah, di sela-sela sharing (tetep ya, pake diksi ini), biasanya g keselip juga pertanyaan 'Eh, nge- save  film apa nih, bagi dong..'. Serius, film ini bisa jadi salah satu obat stress akut kalo sedang nyusun. Gak percaya? Ah, ya gak apa-apa sih mau percaya apa enggak. Intinya deh, singkat cerita saya dapat serial tv korea, k-drama judulnya Personal Taste, film produksi tahun 2010. Jujur, saya tidak begitu suka dengan film berdurasi panjang. Tapi memang sedikit pengecualian untuk drama korea, yang dal

Because Today is Friday :D

Saya suka hari Jumat selayaknya saya suka hari Minggu ( capslock ya huruf pertamanya, hehe). Bukan karena banyaknya faedah di hari itu, tapi karena hari jumat itu harinya pendek, jadi cepet pulang ke rumah (itu sih pemikiran jaman sekolah dulu ding , hehe). Ah, tapi saya tidak sedang membahas tentang faedah-faedahan itu. Konsen tulisan ini pure sekedar pada shalat yang diwajibkan bagi para pria , coret ah, saya lebih suka menuliskannya dengan diksi lelaki , gak usah protes, gak perlu juga tanya kenapa, yang nulis saya ini suka-suka saya dong mau nulis pake diksi apa :p Entah kenapa saya suka memperhatikan para lelaki yang hendak pergi berangkat shalat jumat. Jaman waktu saya sekolah dulu, kalo pulang sebelum waktu jumatan mulai, saya pasti bisa cium tangan dulu sama abah yang mau berangkat ke masjid. Segimanapun item -nya kulit abah, dipakein sarung, kopiah plus baju koko, aura ke- gantengan -nya keluar juga. Is, ini serius tau , jangan sangka saya sedang bercanda. Beneran deh,

Ketika Sang Pemilik Hati bekerja...

Lepas senja gadis hitam manis itu datang berkunjung ke rumah. Entah sengaja ingin berkunjung atau tidak sengaja lewat kemudian mendapat bisikan untuk mampir. Padanan baju yang ia kenakan sungguh manis, flory long-dress, blazer hitam serta jilbab merah, ditambah sedikit pulasan natural di wajahnya semakin membuatnya terlihat cantik. Ah, dari rona wajahnya yang bersemu merah (tapi tidak semerah jilbab yang ia kenakan), jelas ia sedang berbahagia. Dengan sedikit godaan, maulah ia bercerita tentang lelaki pujaan hatinya. Seorang atlet sepakbola, lulusan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan dari universitas ternama di kotanya. Belum lama masa perkenalan mereka yang terjadi lewat orang ke orang. Awal mula berjumpa, sore hari di sebuah kafe, secara dzahir gadis itu tidak menyukainya, tidak sedikitpun (bahkan ia menyumpahi untuk jangan sampai jatuh hati padanya). Lelaki itu sangat senang bercerita, apapun ia ceritakan, tentang dirinya, keluarganya, temannya, kesibukannya, segalanya

Kalau saja..

Sekali lagi, kanak kanak itu sedikit kesal dengan teman-temannya yang lagi-lagi dengan bebalnya bertanya apakah ia diundang untuk datang di acara ulang tahun gadis kecil yang tinggal tak jauh dari rumahnya itu. Kali pertama ia ditanya demikian, ia hanya menjawab singkat, Tidak . Pertanyaan berikutnya hanya ia jawab dengan gelengan. Selanjutnya ia hanya merengut dengan tatapan mata yang datar. Tidak! sekali lagi, dengan nada penuh ketegasan. Tapi, setelah sekian kalinya harus menjawab pertanyaan yang sama, ia hanya bisa berlari pulang ke rumahnya. Menangis, mengadu pada ibunya mengapa ia tidak diundang. Ibunya dengan susah payah memberi pengertian. Tapi kanak-kanak itu tidak mau tahu. Yang ia tahu, ia tidak seperti teman-teman lainnya yang dengan hebohnya berdandan macam-macam membawa beragam bungkusan kado (yang padahal pun isinya tidak seberapa nilainya) ke rumah berpagar biru itu. Sayang, kanak-kanak itu terlalu polos, tidak tahu bagaimana caranya, (belum tahu barangkali lebi