Akhir-akhir ini, seakan sudah menjadi kebiasaan, ketika ada teman di sosial media yang meninggalkan komentar di status yang aku buat, aku berusaha sebisa mungkin menanyakan kabar anak mereka (kalau mereka sudah punya anak, kalau punya suami aja sih masa iya aku tanyain kabarnya juga, ndak dikira kurang kerjaan, haha). Biasanya juga, aku mencoba meluangkan waktu untuk scrolling timeline mereka agar bisa menemukan siapa nama anaknya. Sebenarnya aku pikir masih cukup etis sih kalau sekedar bertanya 'Anakmu apa kabar? Sudah bisa apa?' (walaupun kesan basa-basinya kentara benar ya, haha). Tapi sepertinya ada yang berbeda ketika aku bertanya dengan menambahkan nama semacam ini, 'Quinsya apa kabar? Sekolahnya lancar?', atau 'Angger apa kabar? Sudah mau makan sendiri?', atau semacam ini, 'Nisa apa kabar? Masih rewel gara2 pilek nya?'. Bahasanya sama, sekedar bertanya kabar. Tapi feel yang didapatkan berbeda. Merasa lebih diperhatikan, merasa lebih diharg
perjalanan menuju permulaan