Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Bilangan Menyesakkan

25.. 26.. 27.. 28.. 29.. Bilangan-bilangan itu semakin lama semakin membuatku sesak. Berdamai macam apa lagi yang mesti kulakukan. Ke sudut mana lagi jawaban itu harus kucari.. Tuhan, jangan biarkan aku menyerah..

Tentang ibadah kita

Barangkali, dilahirkan dari ayah ibu yang taat beragama, berada di antara keluarga yang juga agamis, serta memiliki sahabat dekat yang selalu setia mengingatkan ibadah, menjadi berkah tersendiri bagi saya. Di sini, saya akhirnya tahu bahwa tidak sedikit dari orang-orang di sekitar saya yang lahir dan besar di lingkungan yang kurang akan nilai-nilai keagamaan. Alih-alih beribadah dengan rajin, beribadah dengan benar pun mereka acapkali keliru. Ibadah hanya dianggap sebelah mata. Satu dua kali tak apa lah meninggalkan shalat. Quran dibaca seminggu sekali, bahkan mungkin sebulan sekali atau lebih.  Lagu-lagu sepertinya lebih enak didengar dan dilafalkan ketimbang shalawatan. Kalau melihat mereka, rasanya saya bersyukur sekali paling tidak saya tidak sesederhana mereka dalam berfikir tentang konsep ibadah. Tapi, kalau melihat di luar sana, ada jauh lebih banyak lagi orang yang ibadahnya lebih rajin, lebih baik kualitas ibadahnya. Tidak pernah menunda waktu shalatnya, mengaji dengan tajwi

Just Give Me a Reason (Repost)

Jawaban lain atas pertanyaanku.. Bukankah sudah jelas dalam Kitab Suci untuk apa kita diciptakan. sepertinya kita sendiri lah yang acapkali meniadakan keberadaan T uhan, walau di bawah sadar kita, kita selalu merindukannya. Astaghfirullahal'adziim... Kita semua bisa dibilang sekolah, siapa sih yang tidak sekolah? Minimal SD, SMP. Lantas pertanyaannya kenapa kita sekolah? Disuruh orang tua? Pengin? Biar dapat pekerjaan bagus? Just give me a reason. Kita semua makan, minum, siapa sih yang tidak makan, minum? Pasti melakukannya. Lantas pertanyaannya kenapa kita makan, minum? Terpaksa? Dipaksa? Butuh? Harus? Kalau nggak semaput bisa wassalam? Just give me a reason. Kita semua main internetan, facebook- an, twitteran, siapa sih yang tidak--apalagi kalau bisa baca catatan ini, siapa yg tidak? Lantas pertanyaannya kenapa kita main internetan, fb-an?Ada alasannya? Ada penyebabnya? just give me a reason.

Jatuh Hati (Repost)

Demi dzat yang memiliki setiap kata yang bisa maupun yang tidak tertuliskan, ada saja cara Allah memberikan jawaban atas setiap kegelisahan hati kita... Ketika kita marah dengan Tuhan, benci sekali atas takdir Tuhan, bilang Tuhan tidak adil, apakah kita seketika berhenti bernafas? Diambil oleh Tuhan oksigen di sekitar kita? Apakah kita berhenti minum? Diambil seketika oleh Tuhan H2O itu di sekitar kita? Tidak, kan? Padahal mudah saja. Itulah kasih sayang Tuhan.

Entahlah...

Akhir-akhir ini sepertinya ada yang salah dengan diriku. Aku merasa paranoid dengan diriku sendiri. Ya, aku takut. Ketakutan yang teramat sangat. Aku takut dengan diriku sendiri yang meragukan tentang kehidupan. Sibuk bertanya tentang mengapa ada kehidupan. Mengapa Tuhan menciptakan kehidupan jika pada akhirnya ada kematian. Mengapa Tuhan seperti ini, seperti itu. Dan puluhan mengapa-mengapa lainnya. Ya Allah, sungguh aku sama sekali tidak meragukan-Mu. Tapi kenapa pertanyaan pertanyaan itu sangat menyesakkan pikiranku, hingga rasanya aku tidak bisa berfikir senormal yang lainnya. Rasanya semacam aku sudah gila. Kumohon dengan sangat, tolong aku...