Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Pelukan

Ketika masalah yang aku hadapi ini menyesakkan, kalimat pertama yang ingin aku dengar adalah 'bolehkah aku memelukmu?'. Diam. Tidak ada sepatah katapun, pelukan itu sudah lebih dari cukup menenangkan. Sungguh, aku tidak perlu mendengar kata-kata.

Mempertanyakan (Ke)Hidup(an)

Mempunyai adik yang menekuni kuliah di bidang kejiwaan sebenarnya sangat menyenangkan, tapi juga terkadang 'menyebalkan'. Karenanya saya suka sekali mencandai adek saya itu dengan kalimat seperti ini, "Ah adek ini emang (calon) psikolog yang butuh psikolog", dan sahutannya selalu saja seperti ini; "Iya, psikolog nya adek kan mbak". Hadeh, mati kutu saya dibuatnya. Susah mendebat adek saya itu. Seperti beberapa waktu yang lalu, saya dijadikan objek penelitiannya. Saya dipaksa dengan ancaman 'bukan mbak nya adek lagi' kalau tidak mau membantunya menyelesaikan tugas kuliahnya. Tugasnya kali ini membuat saya bertafakur, mempertanyakan kembali tentang hidup dan kehidupan itu sendiri. Namun yang sangat menyesakkan adalah fakta bahwa ternyata saya sering sekali berkoar-koar tentang pemahaman yang baik, tapi terkadang saya lupa diri, saya merasa menjadi orang yang munafik. Ah, semoga saja pemikiran itu tidak benar adanya. Here we go,,,