"Oh, Tuhan kumohon, tidak, jangan disini" batin gadis itu. Matanya mulai berkaca-kaca. Dua tahun lebih, ia berusaha bersikap wajar akan kepergian salah satu lelaki yang paling ia sayangi. Pagi ini, demi melihat seseorang yang duduk di depan gadis tersebut menggunakan telepon selular yang dulu pernah ia berikan pada lelaki itu, semua kenangan yang ia kubur dalam-dalam terkuak kembali. Bukan, bukan karena lelaki itu tidak berarti baginya sehingga ia memilih untuk tidak sedikitpun membagikan kenangan yang ia miliki. Tapi lebih karena ia ingin menyimpannya sendiri. Segalanya. Segala yang ia ingat tentang lelaki itu. Tidak pada siapapun. Tiba-tiba kelebatan kenangan masa kecil mereka hadir dalam pikiran gadis itu. Ketika mereka berangkat sekolah, bermain bersama, berebut menonton acara tv yang disukai, segalanya. Gadis itu mengingat dengan jelas. Seakan sebuah layar besar sedang menampilkan segala yang ia ingat itu dihadapannya. Tak ada yang terlewat sedikitpun. Lelaki it
perjalanan menuju permulaan