Langsung ke konten utama

Tepian Rindu

Setiap detik dalam hidupku tak pernah kulewatkan tanpa memikirkanmu

Setiap helaan nafasku, kucoba untuk berhenti memikirkanmu
Tapi entah mengapa tak pernah bisa.

Aku benar-benar telah terperangkap dalam jeratan cintamu

Kadang cinta ini gila, ingin kubunuh saja agar ia tak lagi menggangguku.

Tapi aku tak pernah bisa
Aku tak mampu

Mungkin saja aku masih sanggup bertahan, tapi tidak tanpa cinta

Juga tidak tanpa butiran kasih sayangmu

Rinduku slalu tahu pada siapa ia harus datang berkunjung

Rindu kita kan bertemu di persimpangan jalan cinta

Tak perduli berapa banyak persimpangan yang mesti dilewati
Ia akan tahu dimana dan kapan harus menepi

Dan aku akan selalu menunggu saat itu...


*Pondok Kopi, 19 Oktober 2012

Komentar

Other Story

[Tidak Ada Lagi] Perjalanan Tanpa Arah dan Tujuan

@fiersabesari Terkadang, menulis itu membutuhkan sedikit keterpaksaan. Tidak jarang kita butuh inspirator yang membuat keterpaksaan itu menjadi hal semacam 'Oke, aku juga bisa melakukannya'. Secara teknis, jurnal ini terinspirasi oleh JURNAL366 milik Bung Fiersa Besari. Apa yang bisa aku katakan tentang jurnal366? Hanya satu kata, KONSISTENSI. Luar biasa, tidak ada satu haripun yang terlewatkan selama 366 hari di sepanjang Tahun 2016. Awalnya ketika Bung Fiersa membuat satu dari 10 tantangan yang harus ditunaikan di tahun 2016, maka aku pun memantapkan hati untuk konsisten membacanya setiap kali jurnal tersebut terbit. Nyatanya, terkadang aku pun terpaksa merapel 2atau 3 hari sekaligus. Susah sekali untuk bisa konsisten, padahal hanya sekedar membaca, bukan menulis. Tahun ini aku akan mencoba tantangan yang sama namun dengan kuantitas yang lebih rendah. Harapanku, walaupun kuantitasnya tak sebanding dengan apa yang Bung telah buat tahun lalu, secara kualitas masih layak

Edisi Silaturahmi ke Bu Dokter :')

Akhir-akhir ini saat bangun tidur ataupun bangun dari duduk, aku selalu merasa pusing, perlu waktu yang cukup lama untuk bisa fokus. Mata tiba-tiba gelap, butuh waktu sekitar 5-10 detik untuk bisa menangkap cahaya. Awalnya aku pikir karena aku kurang mengkonsumsi air putih saja, walau begitu aku tetap saja malas untuk minum banyak. hehehe. . . Kondisi seperti itu mulai parah sejak hari Senin yang lalu, tadi malam puncaknya, dengan tambahan sekujur badan pegal, mata panas, dan persendian nyeri teramat sangat, terutama bagian kaki. menjelang tengah malam demam tinggi datang menyerang :') Maka pagi ini aku memutuskan untuk ke GMC, mencari jawaban menagapa aku sampai seperti ini. Sebelumnya, aku lupa kalo kartu GMC ku ini sudah tidak bisa digunakan karena masa berlakunya sudah habis, dan untuk memperpanjang aku harus membayar SPP kuliah ku semester ini. Huff, terpaksa aku membobol ATM ku, 540 ribu. Sesampainya di Bank Mandiri, ternyata tagihan yang harus di bayarkan adalah 990 ribu.