Langsung ke konten utama

Just Give Me a Reason (Repost)

Jawaban lain atas pertanyaanku..
Bukankah sudah jelas dalam Kitab Suci untuk apa kita diciptakan.

sepertinya kita sendiri lah yang acapkali meniadakan keberadaan Tuhan, walau di bawah sadar kita, kita selalu merindukannya. Astaghfirullahal'adziim...

Kita semua bisa dibilang sekolah, siapa sih yang tidak sekolah? Minimal SD, SMP.
Lantas pertanyaannya kenapa kita sekolah? Disuruh orang tua? Pengin? Biar dapat pekerjaan bagus?
Just give me a reason.

Kita semua makan, minum, siapa sih yang tidak makan, minum? Pasti melakukannya. Lantas pertanyaannya kenapa kita makan, minum? Terpaksa?
Dipaksa? Butuh? Harus? Kalau nggak semaput bisa wassalam?
Just give me a reason.

Kita semua main internetan, facebook- an, twitteran, siapa sih yang tidak--apalagi kalau bisa baca catatan ini, siapa yg tidak? Lantas pertanyaannya
kenapa kita main internetan, fb-an?Ada alasannya? Ada penyebabnya?
just give me a reason.


Kenapa kita menikah? Siapa sih yang menyuruh menikah? Kenapa harus dia?
Just give me a reason.

Kenapa kita jatuh cinta? Siapa sih yang menyuruh jatuh cinta? Kenapa harus dia?
Just give me a reason.

Kenapa kita kerja keras? Mau kaya raya? Buat apa? Untuk siapa? Lantas kenapa?
Just give me a reason.

Sudah saatnya orang2 memikirkan jawaban atas banyak pertanyaan penting. Karena dari sanalah sebuah prinsip hidup yang baik bisa tumbuh. Manusia itu dilengkapi otak, dan itu tidak hanya didesain untuk belajar matematika, menemukan teknologi baru, menemukan pemikiran hebat, dan sebagainya; otak manusia pun juga didesain untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan2 yang bisa memandu hidup. Di desain untuk berpikir tentang hakikat hidup, dan mencari Tuhan-nya.
Just give me a reason.

Semoga menemukannya, dan menjadi lampu penerang hingga kapanpun. Pemahaman yang mencegah kita berbuat buruk, zalim dan merusak. Memandu kita berbuat baik, berbagi dan selalu saling mengingatkan.
Tidak ada dalam agama kita jawaban: Karena ngikut saja, bang. Karena ngalir saja deh bang. Tahu deh, pokoknya begitu deh, bang.
Tidak terbilang dalam kitab suci ditulis agar manusia menggunakan akalnya untuk berpikir.
Just give me a reason.

Karena tahukah kita, bukankah kita semua dilahirkan, hidup di muka bumi?
Siapa yang menyuruh kita hidup?
Bisa berkeliaran di muka bumi?
Jangan sampai hingga maut menjemput, kita tidak tahu kenapa kita hidup di muka bumi.
Apakah kita pernah menemukan Tuhan dalam perjalanan pemikiran tersebut?
Just give me a reason.
-Tere Liye-

Komentar

Other Story

[Tidak Ada Lagi] Perjalanan Tanpa Arah dan Tujuan

@fiersabesari Terkadang, menulis itu membutuhkan sedikit keterpaksaan. Tidak jarang kita butuh inspirator yang membuat keterpaksaan itu menjadi hal semacam 'Oke, aku juga bisa melakukannya'. Secara teknis, jurnal ini terinspirasi oleh JURNAL366 milik Bung Fiersa Besari. Apa yang bisa aku katakan tentang jurnal366? Hanya satu kata, KONSISTENSI. Luar biasa, tidak ada satu haripun yang terlewatkan selama 366 hari di sepanjang Tahun 2016. Awalnya ketika Bung Fiersa membuat satu dari 10 tantangan yang harus ditunaikan di tahun 2016, maka aku pun memantapkan hati untuk konsisten membacanya setiap kali jurnal tersebut terbit. Nyatanya, terkadang aku pun terpaksa merapel 2atau 3 hari sekaligus. Susah sekali untuk bisa konsisten, padahal hanya sekedar membaca, bukan menulis. Tahun ini aku akan mencoba tantangan yang sama namun dengan kuantitas yang lebih rendah. Harapanku, walaupun kuantitasnya tak sebanding dengan apa yang Bung telah buat tahun lalu, secara kualitas masih layak

Sama

Hari yang sama Rutinitas yang sama Pagi Siang Sore Malam Seperti hamster yang bermain roda putar Berlari Terus dan terus Hingga akhirnya kelelahan..